"> Onix News Portal | Home Page

Peringatan Hari Otonomi Daerah Ke-XXIX Digelar Di Balikpapan, Wamendagri Bima Arya Ajak Daerah Terus Berinovasi Dan Berkolaborasi

by admin1 on | 2025-04-26 02:21:22

Share: Whatsapp |


Peringatan Hari Otonomi Daerah Ke-XXIX Digelar Di Balikpapan, Wamendagri Bima Arya Ajak Daerah Terus Berinovasi Dan Berkolaborasi

Onix news, Balikpapan - Upacara Nasional Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-XXIX tahun 2025 diselenggarakan dengan khidmat, dengan Kota Balikpapan sebagai tuan rumah pada perayaan tersebut.

 

Upacara dilaksanakan di Halaman BSCC Dome Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (25/04/2025), dengan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Dr. H. Bima Arya Sugiarto, S.Hum., M.A., bertindak sebagai inspektur upacara.

 

Upacara dimulai dengan barisan pasukan upacara yang memasuki lapangan, dilanjutkan dengan tarian selamat datang dari Duta Wisata Manuntung Balikpapan yang menampilkan gabungan budaya nasional sebagai simbol kemajemukan budaya di Kota Balikpapan.

 

Acara dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah secara nasional tahun 2024, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.7-2109 Tahun 2025 tentang Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara Nasional Tahun 2024, berdasarkan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi serta kabupaten/kota tahun 2023 pada 3 provinsi, 10 kabupaten, dan 10 kota berprestasi tertinggi secara nasional.

 

Kota Balikpapan termasuk dalam pemerintah kota yang meraih penghargaan sebagai penyelenggara pemerintahan daerah terbaik secara nasional. Penghargaan diserahkan langsung oleh Wamendagri Bima Arya Sugiarto kepada Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas ud, S.E., M.E.

 

Dalam amanatnya, Wamendagri Bima Arya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya upacara yang sangat baik. Ia juga mengucapkan selamat kepada para kepala daerah yang berhasil meraih penghargaan atas capaian kinerja dan inovasi yang luar biasa.

 

Bima Arya mengingatkan bahwa tujuan otonomi daerah adalah sebagai komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan. Ia menegaskan bahwa pada usia ke-29 tahun, otonomi daerah merupakan momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan adil terhadap pelaksanaannya.

 

“Di satu sisi, kepala daerah tentu harus terus beradaptasi. Tetapi Kementerian Dalam Negeri, pemerintah pusat, juga tidak boleh berhenti untuk terus melakukan sinkronisasi dan evaluasi,” katanya.

 

Lebih lanjut, Bima Arya menekankan pentingnya kepemimpinan daerah yang berbasis pada inovasi dan kolaborasi lintas sektor atau pentaheliks, serta membangun ekosistem ekonomi kreatif sebagai kunci penguatan kapasitas fiskal daerah. Ia juga menyampaikan pesan Presiden untuk mempermudah perizinan usaha di segala tingkatan sebagai bentuk keberpihakan terhadap pembangunan ekonomi lokal.

 

“Otonomi daerah faktanya tidak saja berhasil memajukan ekonomi, tetapi juga melahirkan pemimpin-pemimpin hebat dari daerah. Ini adalah berkah otonomi daerah yang mengalir dari daerah menuju pusat,” tambahnya.

 

Bima Arya juga menegaskan bahwa sistem otonomi Indonesia berbeda dengan sistem federal. Indonesia menganut sistem negara kesatuan, sehingga kewenangan pusat tetap memegang fungsi pengawasan untuk memastikan pelayanan publik berjalan secara optimal.

 

Sinkronisasi, akselerasi, dan sinergi merupakan fokus utama evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri terhadap pelaksanaan otonomi daerah. Bima melanjutkan, evaluasi dilakukan berdasarkan sejauh mana kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.

 

“Semakin jauh kesejahteraan warga, maka semakin kuat evaluasi atas otonomi itu dilakukan. Semakin rendah kinerja kepala daerah, maka semakin banyak pula evaluasi yang dilakukan atas kewenangan yang telah diberikan. Sebaliknya, semakin baik kinerja daerah, semakin efektif kewenangan daerah, maka semakin kokoh otonomi daerah di Republik Indonesia,” tegasnya.

 

Wamendagri turut menyoroti tantangan utama dalam pelaksanaan otonomi, yaitu pengembangan sumber daya manusia, sistem meritokrasi, dan penataan regulasi. Ia menyebutkan tumpang tindih regulasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu perhatian utama Kemendagri.

 

“Efisiensi harus menjadi mekanisme bersama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan melayani,” jelasnya.

 

Menjawab berbagai pertanyaan mengenai relevansi kebijakan nasional, Bima Arya menegaskan bahwa program strategis nasional tidak bertujuan mengurangi peran pemerintah daerah, melainkan sebagai akselerator pembangunan dan pengungkit potensi lokal. Ia mencontohkan program kedaulatan pangan, sekolah rakyat, koperasi merah putih, dan inisiatif lainnya sebagai bentuk nyata komitmen presiden terhadap pembangunan daerah.

 

Di akhir pidatonya, Wamendagri mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tidak terjebak dalam dikotomi antara sentralisasi dan desentralisasi.

 

“Yang terpenting adalah pelayanan kepada rakyat. Mari kita bangun tata kelola pemerintahan yang baik dan terus tingkatkan kualitas pelayanan publik. Dekatkan diri dengan rakyat, pahami keresahan mereka, dan bersama-sama wujudkan kesejahteraan yang merata,” pungkasnya.

 

Setelah upacara selesai, Wamendagri Bima Arya mengunjungi stand pameran UMKM lokal d area Halaman BSCC Dome Balikpapan, didampingi oleh Gubernur Kaltim Dr. H. Rudy Mas ud S.E. M.E, Wakil Gubernur Kaltim Ir. H. Seno Aji M.Si, Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas ud S.E. M.E dan Wakil Wali Kota Balikpapan Dr. Ir. H. Bagus Susetyo, M.M.

 

Setelah mengunjungi stand UMKM, rombongan melanjutkan kunjungan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas Gunung Bahagia dan makan bergizi gratis di SDN 015 Balikpapan Selatan.


Leave a Comment