Tingkatkan Sinergi Penanganan Perlindungan Anak, DP3AKB Balikpapan Gelar Workshop untuk Pemerhati Anak
Kategori: Kesehatan | Ditulis oleh: editor pada 14-Aug-2025
Onix News, Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana DP3AKB Balikpapan menggelar Workshop untuk para pemerhati anak di kota Balikpapan. Kepala DP3AKB Balikpapan, Heria Prisni mengatakan pihaknya mengatakan permasalah anak membutuhkan perhatian yang serius.
“Kami mendatangkan Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPA) Indonesia, Ai Maryati Solihah, M.Si, untuk mengawal dan memberi pembekalan, agar sinergi antara para pemerhati anak di kota ini semakin meningkat. Mengingat saat ini tantangan perlindungan anak di kota ini sebagai gerbang IKN,” paparnya, Rabu (13/8).
Ia mengungkapkan, tahuhn 2024 lalu tercatat sebanyak 240 pengaduan yang diterima oleh pihaknya dan sekitar 99% telah ditangani bersama dengan pihak-pihak terkait lintas sektor termasuk Polda Kaltim. “Kita ketahui dahulu banyak kasus kekerasan terjadi pada anak perempuan, saat ini tidak lagi di dominasi oleh kasus anak perempuan. Bahkan, katanya lagi anak laki-laki juga dilaporkan banyak mendapatkan kekerasan di kota Balikpapan. Hal tersebut berdasarkan data di tahun lalu terdapat 182 korban kekerasan anak, 52 diantaranya adalah anak laki-laki,” paparnya.
Menanggapi jumlah pengaduan yang semakin meningkat, Heria mengatakan bahwa hal tersebut bagian dari keberhasilan kinerja pemerintah yang kini dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat berlindung. “Kita ambil sisi positifnya, semakin banyak yang sadar bahwa perlindungan anak ini sangat penting dan sosialisasi cukup dipahami oleh masyarakat,” ungkap Heria. Ia menambahkan tahun ini DP3AKB Balikpapan juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan sejumlah instansi pendidikan untuk melakukan sosialisasi di kalangan pelajar dan mahasiswa untuk pembekalan perlindungan anak saat masa pembekalan penerimaan murid baru di sekolah.
“Kami mendatangkan Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPA) Indonesia, Ai Maryati Solihah, M.Si, untuk mengawal dan memberi pembekalan, agar sinergi antara para pemerhati anak di kota ini semakin meningkat. Mengingat saat ini tantangan perlindungan anak di kota ini sebagai gerbang IKN,” paparnya, Rabu (13/8).
Ia mengungkapkan, tahuhn 2024 lalu tercatat sebanyak 240 pengaduan yang diterima oleh pihaknya dan sekitar 99% telah ditangani bersama dengan pihak-pihak terkait lintas sektor termasuk Polda Kaltim. “Kita ketahui dahulu banyak kasus kekerasan terjadi pada anak perempuan, saat ini tidak lagi di dominasi oleh kasus anak perempuan. Bahkan, katanya lagi anak laki-laki juga dilaporkan banyak mendapatkan kekerasan di kota Balikpapan. Hal tersebut berdasarkan data di tahun lalu terdapat 182 korban kekerasan anak, 52 diantaranya adalah anak laki-laki,” paparnya.
Menanggapi jumlah pengaduan yang semakin meningkat, Heria mengatakan bahwa hal tersebut bagian dari keberhasilan kinerja pemerintah yang kini dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat berlindung. “Kita ambil sisi positifnya, semakin banyak yang sadar bahwa perlindungan anak ini sangat penting dan sosialisasi cukup dipahami oleh masyarakat,” ungkap Heria. Ia menambahkan tahun ini DP3AKB Balikpapan juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan sejumlah instansi pendidikan untuk melakukan sosialisasi di kalangan pelajar dan mahasiswa untuk pembekalan perlindungan anak saat masa pembekalan penerimaan murid baru di sekolah.