Inflasi di PPU Tembus 0,88%, Tomat dan Cabai Jadi Pemicu Utama

Kategori: Politik | Ditulis oleh: editor pada 13-Aug-2025

Inflasi di PPU Tembus 0,88%, Tomat dan Cabai Jadi Pemicu Utama
Onix news, Penajam Paser Utara — Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat inflasi sebesar 0,88% pada Juli 2025, berbeda jauh dengan Kota Balikpapan yang mengalami deflasi. Inflasi ini terutama berasal dari kenaikan harga kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang memberikan andil sebesar 0,82% dalam inflasi bulanan.

Komoditas yang paling menyumbang inflasi di PPU antara lain tomat, cabai rawit, semangka, daging ayam ras, dan beras. Kenaikan harga tomat dan cabai rawit disebabkan oleh pasokan yang terbatas akibat hujan terus-menerus dan kondisi kemarau basah yang membuat tanaman rentan penyakit. “Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat pasokan beberapa komoditas pangan terganggu, sehingga harganya naik,” ujar Robi Ariadi, Deputi Direktur Bank Indonesia Balikpapan.

Selain itu, harga daging ayam ras juga melonjak karena permintaan yang meningkat di tengah terbatasnya pasokan ayam beku dari Jawa. Sedangkan harga semangka naik akibat stok yang menipis seiring berkurangnya pasokan dari sentra produksi. Namun di sisi lain, beberapa komoditas seperti ikan layang, sawi hijau, buncis, kangkung, dan ketimun mengalami penurunan harga karena pasokan melimpah.

Secara tahunan, inflasi di Kabupaten PPU mencapai 3,26%, jauh di atas inflasi nasional yang tercatat 2,37%. “Inflasi di PPU memang lebih tinggi, ini tantangan bagi kami untuk terus mengendalikan harga agar tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat,” tambah Robi. Bank Indonesia bersama pemerintah daerah terus berupaya melakukan pengendalian inflasi melalui pemantauan harga, operasi pasar, serta kolaborasi antar daerah guna memperlancar distribusi komoditas.

“Kami juga mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk menambah produksi hortikultura secara lokal,” jelas Robi. Ke depan, tantangan utama adalah risiko pasokan komoditas pangan yang bisa terhambat oleh kondisi cuaca buruk dan gelombang laut tinggi. Namun, optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga, seperti yang tercermin dari indeks keyakinan konsumen yang masih berada di level optimis. (NS)

Kembali ke Beranda