Tak habis pikir, perempuan dua anak berinisial NS ini rela menjual narkoba jenis Sabu di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur demi memenuhi kebutuhan ekonominya.
NS ditangkap jajaran Satresnarkoba Polres Balikpapan pada Senin malam (29/7/2019) kemarin, karena kedapatan memiliki 25 paket sabu yang dikemas dalam satu paket besar seberat 0,9 gram.
Dan 24 paket kecil yang masing-masing paket memiliki berat 0,2 gram.
Ditemui di Mapolres Balikpapan, dengan di borgol besi dan menutupi wajahnya dengan jaket.
NS menceritakan bagaimana dirinya mendapat barang haram kemudian menjualnya.
Alkisah berawal dari kedatangannya di Balikpapan setelah lama pulang kampung ke Sulawesi.
Ia ditawari oleh temannya untuk menjualkan barang haram tersebut.
Walaupun sebenarnya ia tidak mengenal orang yang memberikannya barang itu.
"Saya gak kenal sama orang yang kasih barang itu, cuma dikenalin sama teman aja," ujarnya.
Setelah mendapat barang haram tersebut, dirinya berencana akan menjual kepada teman-temannya yang hendak mencari Sabu untuk dikonsumsi.
"Saya gak nawarin orang, saya cuma jual kepada teman yang mencari saja baru dikasihkan barangnya," ucap wanita 31 tahun tersebut.
Diakuinya, dirinya rela menjual narkoba untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pasalnya, dirinya mengaku sudah tidak memiliki suami atau janda dengan memiliki dua anak yang mana satu anaknya sekolah SD dan satunya masih belajar di Taman Kanak-Kanak (TK).
"Jual narkoba untuk memenuhi uang makan aja," katanya.
Dirinya juga mengaku baru pertama kali menjual narkoba karena desakan enkonomi.
Ia membeberkan, untuk satu paket besar yang beratnya 0,9 gram ia jual dengan harga Rp 1,8 juta dan dari penjualan itu dirinya mendapat upah sekitar Rp 600 ribu.
"Kalau paket yang kecil-kecil itu nanti upahnya diberikan setelah barangnya habis terjual. Paket yang kecil itu Rp 200an per paket saya jualnya," akunya.
Ia menjelaskan, sebelum menjadi seorang penjual narkoba, dirinya sempat bekerja di Salon, namun sudah berhenti karena pulang kampung ke Sulawesi.
Bahkan, ia juga mengaku pernah mengkonsumsi narkoba, tapi sempat berhenti.
Dirinya menambahkan, ia sangat menyesali perbuatannya dan tidak ingin mengulangi lagi.
Pasalnya, dengan masuknya ia di tahanan membuat dirinya berfikir dan mengkhawatirkan anak-anaknya yang sementara ini dititipkan ke kakak angkatnya karena dirinya mengalami kasus tersebut.
"Saya menyesal mas, saya mikirin anak-anak saya," tutupnya.
Sumber :Tribun kaltim