">
by admin on | 2024-09-05 03:10:05
Share: Whatsapp |
Onix News, Balikpapan-Bea Cukai Balikpapan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap berbagai modus penipuan yang semakin marak menggunakan nama institusi mereka.
Penipuan ini memanfaatkan kepercayaan publik terhadap Bea Cukai dengan berbagai cara, termasuk lelang fiktif, pengiriman barang dari luar negeri, hingga manipulasi informasi kontak melalui Google Maps.
Ada beberapa modus penipuan yang harus diiwaspadai diantaranya: Lelang fiktif mengatasnamakan Bea Cukai, ini adalah salah satu modus yang paling sering terjadi adalah penipuan lelang fiktif.
Pelaku mengaku sebagai petugas Bea Cukai dan menawarkan barang hasil sitaan dengan harga murah. Mereka meminta korban mentransfer uang untuk biaya pendaftaran atau pembelian barang. Namun, setelah uang dikirim, korban tidak pernah menerima barang yang dijanjikan.
Yang kedua Klaim Pengiriman Barang dari Luar Negeri yang Tertahan. Modus ini melibatkan klaim palsu bahwa korban memiliki paket dari luar negeri yang tertahan di Bea Cukai.
Penipu meminta sejumlah uang untuk mengeluarkan paket tersebut. Seringkali, mereka menggunakan dokumen palsu untuk meyakinkan korban agar segera membayar.
Ketiga, Penjualan Perangkat Elektronik dengan Klaim Registrasi IMEI. Penipu menawarkan perangkat elektronik seperti handphone dan komputer dengan klaim bahwa IMEI-nya telah diregistrasi di Bea Cukai.
Barang ini biasanya dijual dengan harga sangat murah melalui platform online atau media sosial. Namun, setelah pembayaran, barang yang diterima seringkali tidak sesuai atau bahkan tidak dikirim sama sekali.
Yang keempat, Manipulasi Informasi Kontak Bea Cukai di Google Maps. Penipu mengubah informasi nomor kontak Bea Cukai di Google Maps dengan nomor palsu. Ketika korban menghubungi nomor tersebut, mereka diarahkan untuk membayar sejumlah uang untuk layanan tertentu, yang sebenarnya tidak ada.
Kepala Kantor Bea Cukai Balikpapan, RM Agus Ekawidjaja, menegaskan bahwa Bea Cukai tidak pernah mengadakan lelang langsung atau meminta pembayaran melalui rekening pribadi.
"Bea Cukai Balikpapan tidak pernah mengadakan lelang langsung atau perantara individu kecuali melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) dan tidak pernah meminta pembayaran melalui tranfer ke rekening pribadi melalui saluran komunikasi yang tidak resmi," ujar Agus, Rabu (4/9/2024).
Agus melanjutkan, sepanjang tahun 2024, Bea Cukai Balikpapan menerima 11 laporan kasus penipuan. Sebanyak 8 kasus terkait dengan penipuan barang kiriman yang diklaim tertahan, 1 kasus terkait penipuan lelang, dan 2 kasus terkait penyebaran kontak palsu di Google Maps.
Agus mengimbau masyarakat untuk melindungi diri dari penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai, masyarakat disarankan untuk Selalu Konfirmasi Informasi Secara Langsung. Verifikasi informasi yang diterima dengan menghubungi Bea Cukai melalui nomor kontak resmi atau langsung ke kantor Bea Cukai.
Kedua, waspada terhadap tawaran barang murah. Jangan tergiur dengan harga yang tidak wajar. Selalu periksa keaslian penjual dan platform yang digunakan.
Ketiga, lindungi data pribadi. Jangan memberikan informasi pribadi atau melakukan pembayaran tanpa melakukan verifikasi.
Keempat, periksa informasi di Google Maps dengan teliti. Pastikan nomor kontak yang dihubungi sesuai dengan yang tercantum di situs resmi Bea Cukai.
Dengan semakin meningkatnya berbagai modus penipuan, Bea Cukai Balikpapan mengajak masyarakat untuk selalu waspada, melakukan verifikasi atas informasi yang diterima, dan menggunakan media komunikasi resmi.