">
by admin on | 2024-09-02 09:49:20
Share: Whatsapp |
Onix News, Balikpapan-Sebuah momen bersejarah kembali terukir dalam rangkaian kirab pengantaran duplikat Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi dari Istana Ibu Kota Negara (IKN) ke Jakarta. Kegiatan ini menjadi simbol penting dalam menjaga warisan dan semangat kemerdekaan Indonesia.
Acara dimulai pada Sabtu pagi, (31/8/2024), di mana rombongan pengantar berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, tepat pukul 06.00 WIB.
Setelah menempuh perjalanan udara, rombongan mendarat di Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan, pada pukul 09.10 WITA.
Setelah mendarat, prosesi dilanjutkan dengan perjalanan menuju Istana IKN. Setibanya di sana, pada pukul 11.05 WITA, dilakukan persiapan untuk pengambilan duplikat Bendera Merah Putih dan Naskah Teks Proklamasi.
Tepat pukul 11.25 WITA, prosesi pengambilan berlangsung dengan khidmat, yang kemudian dilanjutkan dengan kirab menuju VIP Room Bandara SAMS Sepinggan.
Kirab tersebut melibatkan kendaraan Maung Pindad yang melintasi jalan utama dari IKN menuju kota Balikapan. Ratusan siswa sekolah turut menyemarakkan suasana, berbaris di sepanjang Jalan Marsma Iswahyudi.
Antusiasme mereka mencerminkan kebanggaan dan kecintaan terhadap bangsa, seolah menghidupkan kembali semangat perjuangan para pahlawan.
Rangkaian kirab tiba di VIP Room Bandara SAMS Sepinggan pada pukul 13.50 WITA, disambut oleh berbagai pejabat penting, termasuk Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Kepala Seksi Personel Sekretariat Militer TNI Heri Purwanto, Kepala Staf Kogartap I Brigjen TNI Edi Saputra, Sekda Kaltim, Kapolda Kaltim Irjenpol Nanang Avianto, dan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Prosesi penghantaran kemudian dilanjutkan dengan keberangkatan rombongan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma pada pukul 14.00 WITA menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara.
Menurut Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, kegiatan kirab ini merupakan bagian dari tradisi yang sudah berjalan hampir 10 tahun terakhir.
"Sesuai dengan Undang-Undang, namanya Bendera Pusaka harus bertempat di Ibu dan di Monas. Ini dalam rangka 17 Agustus selesai, 31 Agustus dikembalikan lagi," ujarnya.
Heru juga menjelaskan, bahwa bendera yang dikibarkan di Istana IKN pada peringatan 17 Agustus yang lalu adalah bendera yang memang dipersiapkan untuk Istana IKN, sementara Bendera Pusaka hanya mendampingi.
"Nanti, jika sudah Undang-Undangnya, aturannya memang pindah 100 persen ke IKN, nanti ada proses sendiri," tambahnya.
Kegiatan kirab ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya menjaga dan melestarikan simbol-simbol negara, sebagai wujud penghormatan terhadap perjuangan para pendiri bangsa.
Dengan semangat kebangsaan yang tetap menyala, kirab ini berhasil menghubungkan sejarah dengan masa depan, dalam perjalanan menuju ibu kota baru Indonesia.